Hellooo.. kali ini aku mau ngeblog dengan tema "cinta jangan buta", untuk berbagi pengalamanku selama aku belum menikah hehehehe.. Aku ini menikah dalam usia yang cukup untuk ukuran perempuan Indonesia, yaitu 24 tahun.. Ya begitulah, umur 24 tahun menikah, umur 25 hamil, di umur yang ke 26 ini udah ada baby.. Meskipun termasuk agak cepat dibandingkan teman-temanku yang lain, tetapi perjalananku untuk mencari jodoh ini termasuk yang berliku-likuuu.. Untuk menemukan suami yang sesuai dengan harapanku, aku harus menelusuri hutan belantara.. Ibarat tebu, aku ini bener bener pilih-pilih tebu, sampai sampai banyak kerabat yang bilang "Jangan pilih-pilih tebu terus, nanti dapat bongkeng loh!!" hahaha.. tapi kan menikah itu sesuatu banget ya, jadi kudu cari yang terbaik donk!
Hal ini juga dialami oleh suamiku, Ivan, dia menikah denganku waktu umur 27 tahun, merawat istri yang hamil di usia 28 tahun, dan punya baby tepat 3 hari setelah dia berulang tahun ke 29.. Meskipun secara usia termasuk yang pas juga ya untuk ukuran pria Indonesia, cenderung cepat.. tetapi lamaaa juga buat dia menemukan aku.. Istilah pilih tebu bongkeng yang terkenal itu pun juga sempat hinggap ke suamiku.. Kalau dia sih prinsipnya "punya pasangan, kalau jelek dikasih makan, kalau cantik pun juga dikasih makan.. lah kalau sama sama kasih makan, mending pilih yang cantik donk (plus baik dan pintar!) Apalagi kalo udah bisa kerja and ngumpulin duit, pria berhak memilih donk!".. Cieeehh, aku nggak lagi muji muji diri sendiri loh nihh :p (note: cantik itu bukan hanya dilihat luarnya, tapi dalam hatinya juga)
Akhirnya setelah perjalanan yang panjang, mencari tebu dan merasakan yang kurang manis, mencari rotan yang ternyata hanya kayu biasa, menemukan akar karena tak ada rotan (yang siapa tahu itu akar ginseng) tetapi ternyata hanyalah akar kering yang tidak bermanfaat.. Akhirnya pada saat aku sudah masuk ke dunia kerja, barulah aku bertemu dengan calon suamiku.. Waktu itu aku berumur 22 tahun dan ivan berusia 25 tahun. Sama sama sudah lulus kuliah dan sudah kerja.. Waktu itu kami juga sudah lebih dewasa dan lebih bisa mengenali mana orang yang berkualitas baik atau yang berkualitas buruk..
Pertama kali bertemu, kalau aku sih belum merasakan perasaan apapun, tentunya karena sudah berpengalaman sehingga lebih waspada hehehe.. Sedangkan Ivan waktu itu mengakui bahwa dia mengalami "love at the first sight" denganku, mengatakan bahwa hal itu belum pernah terjadi sebelumnya dan begitu meyakini bahwa aku adalah jodohnya.. Tentunya bagiku itu tidak mempan meskipun itu mungkin benar benar kenyataan.. Aku bukan anak ABG lagi yang langsung meng-iya-kan semua rayuan.. Bagi orang dewasa, setidaknya butuh waktu 3-6 bulan untuk menguji sebuah pernyataan pria itu benar atau hanya gombal..
Waktu itu aku memerlukan waktu 4 bulan sebelum akhirnya setuju untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.. Waktu dia menyatakan cinta pun dia mengaku baru pertama kali me"nembak" wanita.. Lah terus selama ini kemana aja bang?? Selama ini yang ditembak ta?? It's amazingly ridiculous, isn't it? Akhirnya kami pun berpacaran, bertunangan setahun kemudian dan menikah setaun kemudiannya lagi..
2. Carilah yang jujur
Kalau dia emang bokek, jujurlah.. Kalau emang punya sakit, jujurlah.. Kalau ada kekurangan apapun, jujurlah.. Sebuah hubungan yang berlandaskan kejujuran lebih baik daripada hubungan yang terlihat baik baik saja tetapi di dalamnya penuh kepalsuan.. Jangan sampai waktu sudah menikah anda bingung karena didatangi oleh penagih hutang, atau tiba tiba anda harus sakit hati karena dia pernah mencandu narkoba (meskipun sudah tobat)
3. Carilah yang memang cinta anda
Bukan pelarian! Bukan hanya karena gengsi gengsian atau ingin mencoba bagaimana sih rasanya pacaran.. karena kalau anda bukan kriterianya, dan dia bukan kriteria anda.. maka kalian hanya buang buang waktu.. Meskipun mungkin akhirnya benih cinta itu muncul, lalu bagaimana bila ke depannya kalian bertemu dengan sosok yang ternyata selama ini kalian idamkan?
4. Carilah yang mau kerja, bukan yang kaya..
Kalau dia masih kuliah, mungkin masih pakai duit ortu.. Tetapi kalau sudah lulus, lihatlah bagaimana cara dia bekerja.. Apakah dia sudah mandiri? Apakah masih setor duit ke ortunya lalu dibagikan kembali oleh ortunya karena pekerjaan itu adalah pekerjaan keluarga besarnya? Atau malah masih minta jajan ke ortunya? Percayalah, aku sudah bertemu dengan banyak pria, dari yang naik sepeda sampai mobil mewah.. Lalu siapa yang aku pacarin?? (tanya sama anak SD bo kalo gak tau jawabannya).. Tetapi siapa yang aku nikahin?? Ya jelas yang rajin kerja kayak suamiku.. (Lah emangnya suamimu kaya??) Ya kaya donk.. dia kan anak dari Raja segala Raja.. hahaha.. Tapi bener percuma kalo nemu yang kaya tapi gak mau kerja.. (apalagi kalo cuman pura-pura kaya, udah jatuh ketimpa tangga namanya!)
5. Cari tahulah segala tentang dia
Cari tahu langsung dengan dia.. Jangan dari orang lain.. Beritahulah kepadanya tentang anda, kalau perlu masa lalu anda.. Cari tahulah tentang segala "Dirty Laundry"nya.. Karena lebih baik tahu dari masing-masing pribadi, daripada disembunyikan dan tahu dari orang lain karena akan meledak di kemudian hari.. Dalam hal ini aku kecolongan.. Aku bukan tipe orang yang complicate the past, hingga suatu hari aku mendengar cerita miring dari orang lain.. yang waktu itu aku simpen aja sampai menikah.. nah yang namanya udah rumah tangga kan pasti pernah bete, jadi waktu bete itu aku lontarin cerita miring itu ke suami.. Dan ternyata.. semua itu fitnah! Banyak orang yang mungkin tidak suka melihat kalian bahagia sodara sodara.. Jadi bawalah payung sebelum hujan.. Sejak itu, aku dan suami masing masing udah bongkar semua Dirty Laundry.. Saat sepasang kekasih udah saling menerima satu dengan yang lain.. semua beres.. Jika memang ada hal yang tidak bisa anda terima dan anda sudah tau itu sebelum menikah, kan anda bisa mundur daripada sudah terlanjur menikah ternyata anda kecewa seumur hidup..
6. Carilah jodoh di mana saja
Jangan pernah membatasi kuasa Tuhan.. Jodoh bisa datang dari lingkungan nyata, juga bisa datang dari dunia maya (bukan dunia lain lho ya!).. Bisa ketemu di pesta, bisa ketemu di kantin.. di mana saja.. Karena itulah jangan menutup diri.. Berkenalanlah dengan siapa saja, tetapi haruslah tetap waspada karena banyak orang jahat zaman sekarang ini.. Jika anda belum mengenal benar, lebih baik bawa kendaraan sendiri dan bertemulah di tempat yang ramai pengunjung.. Jangan mau bertemu di tempat sepi.. Dulunya aku termasuk orang yang sombong kalau diajak kenalan dengan lawan jenis.. Waktu itu aku yakin sekali kalau jodoh itu adanya ya di lingkungan sekitar aja.. Tapi ternyata aku salah.. :)
7. Carilah yang menghargai anda
Jika orang itu menghargai anda, dia tidak akan meminta hubungan intim sebelum menikah.. Dia akan menjaga miliknya yang paling berharga untuk calon istrinya meskipun keperjakaan itu tak berbekas.. Jika ada pria yang meminta jatah pada anda sebelum menikah, segera tinggalkan saja..
Jagalah milik anda yang paling berharga hanya untuk suami.. Karena pria yang tidak perjaka pun biasanya tetap mencari perawan.. Tetapi bila sudah terlanjur terjadi sebelum anda membaca tulisan ini, maka jujurlah padanya sebelum menikah.. Jika dia tidak bisa menerima ya sudah.. jodoh anda pasti mau menerima kejujuran itu meskipun pahit..
8. Carilah jawabannya di dalam hati anda
Tanyalah pada diri anda sendiri tentang pacar anda yang sekarang, apakah anda sudah mantap menjadikannya teman seumur hidup? Jangan karena eman eman dengan hubungan pacaran yang udah lamaaa padahal anda tahu kalau pacar anda calon pelaku KDRT, atau calon bapak rumah tangga yang menyerahkan tanggung jawab keuangan ke anda seluruhnya.. Lebih baik putus pacaran daripada putus tunangan, atau bahkan putus hubungan pernikahan karena Tuhan membenci perceraian.. Bila memang anda sudah mantap dan poin poin di atas telah terpenuhi, maka segeralah lanjutkan ke jenjang pernikahan.. yang pasti, jangan cinta buta ya.. cukup cinta buta pada masa pacaran saja, tapi jangan sampai terjadi di pemilihan jodoh yang sebenarnya! Just for our better future :)
Demikianlah saran dariku sodara sodara.. Aku sadar kok kalau usia pernikahanku belum tua, bahkan masih tahap pemula.. Aku pun masih terus berdoa setiap harinya, agar Tuhan melindungi keluarga kecilku dari segala hal jahat dan marabahaya.. Semoga Tuhan menjaga dan menyertai pernikahan kudus kami sampai tua.. Amin :)
Written by: Anita (17-08-2014)
Hal ini juga dialami oleh suamiku, Ivan, dia menikah denganku waktu umur 27 tahun, merawat istri yang hamil di usia 28 tahun, dan punya baby tepat 3 hari setelah dia berulang tahun ke 29.. Meskipun secara usia termasuk yang pas juga ya untuk ukuran pria Indonesia, cenderung cepat.. tetapi lamaaa juga buat dia menemukan aku.. Istilah pilih tebu bongkeng yang terkenal itu pun juga sempat hinggap ke suamiku.. Kalau dia sih prinsipnya "punya pasangan, kalau jelek dikasih makan, kalau cantik pun juga dikasih makan.. lah kalau sama sama kasih makan, mending pilih yang cantik donk (plus baik dan pintar!) Apalagi kalo udah bisa kerja and ngumpulin duit, pria berhak memilih donk!".. Cieeehh, aku nggak lagi muji muji diri sendiri loh nihh :p (note: cantik itu bukan hanya dilihat luarnya, tapi dalam hatinya juga)
Akhirnya setelah perjalanan yang panjang, mencari tebu dan merasakan yang kurang manis, mencari rotan yang ternyata hanya kayu biasa, menemukan akar karena tak ada rotan (yang siapa tahu itu akar ginseng) tetapi ternyata hanyalah akar kering yang tidak bermanfaat.. Akhirnya pada saat aku sudah masuk ke dunia kerja, barulah aku bertemu dengan calon suamiku.. Waktu itu aku berumur 22 tahun dan ivan berusia 25 tahun. Sama sama sudah lulus kuliah dan sudah kerja.. Waktu itu kami juga sudah lebih dewasa dan lebih bisa mengenali mana orang yang berkualitas baik atau yang berkualitas buruk..
Pertama kali bertemu, kalau aku sih belum merasakan perasaan apapun, tentunya karena sudah berpengalaman sehingga lebih waspada hehehe.. Sedangkan Ivan waktu itu mengakui bahwa dia mengalami "love at the first sight" denganku, mengatakan bahwa hal itu belum pernah terjadi sebelumnya dan begitu meyakini bahwa aku adalah jodohnya.. Tentunya bagiku itu tidak mempan meskipun itu mungkin benar benar kenyataan.. Aku bukan anak ABG lagi yang langsung meng-iya-kan semua rayuan.. Bagi orang dewasa, setidaknya butuh waktu 3-6 bulan untuk menguji sebuah pernyataan pria itu benar atau hanya gombal..
Waktu itu aku memerlukan waktu 4 bulan sebelum akhirnya setuju untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.. Waktu dia menyatakan cinta pun dia mengaku baru pertama kali me"nembak" wanita.. Lah terus selama ini kemana aja bang?? Selama ini yang ditembak ta?? It's amazingly ridiculous, isn't it? Akhirnya kami pun berpacaran, bertunangan setahun kemudian dan menikah setaun kemudiannya lagi..
Mengenai judulnya cinta JANGAN buta, berikut aku ingin memberi beberapa tips bagi kalian untuk menemukan jodoh.. Tidak ada salahnya kan kalau aku membagikan sedikit pengalamanku buat teman teman yang masih dalam proses mencari..
1. Carilah yang seiman
Ya seiman, itu penting.. Dan carilah yang serius dalam beragama.. Jangan yang hanya setengah-setengah.. Bila kepada Tuhan yang memberi berkat dan kehidupan saja dia setengah-setengah, apalagi kepada anda yang hanya manusia biasa?2. Carilah yang jujur
Kalau dia emang bokek, jujurlah.. Kalau emang punya sakit, jujurlah.. Kalau ada kekurangan apapun, jujurlah.. Sebuah hubungan yang berlandaskan kejujuran lebih baik daripada hubungan yang terlihat baik baik saja tetapi di dalamnya penuh kepalsuan.. Jangan sampai waktu sudah menikah anda bingung karena didatangi oleh penagih hutang, atau tiba tiba anda harus sakit hati karena dia pernah mencandu narkoba (meskipun sudah tobat)
3. Carilah yang memang cinta anda
Bukan pelarian! Bukan hanya karena gengsi gengsian atau ingin mencoba bagaimana sih rasanya pacaran.. karena kalau anda bukan kriterianya, dan dia bukan kriteria anda.. maka kalian hanya buang buang waktu.. Meskipun mungkin akhirnya benih cinta itu muncul, lalu bagaimana bila ke depannya kalian bertemu dengan sosok yang ternyata selama ini kalian idamkan?
4. Carilah yang mau kerja, bukan yang kaya..
Kalau dia masih kuliah, mungkin masih pakai duit ortu.. Tetapi kalau sudah lulus, lihatlah bagaimana cara dia bekerja.. Apakah dia sudah mandiri? Apakah masih setor duit ke ortunya lalu dibagikan kembali oleh ortunya karena pekerjaan itu adalah pekerjaan keluarga besarnya? Atau malah masih minta jajan ke ortunya? Percayalah, aku sudah bertemu dengan banyak pria, dari yang naik sepeda sampai mobil mewah.. Lalu siapa yang aku pacarin?? (tanya sama anak SD bo kalo gak tau jawabannya).. Tetapi siapa yang aku nikahin?? Ya jelas yang rajin kerja kayak suamiku.. (Lah emangnya suamimu kaya??) Ya kaya donk.. dia kan anak dari Raja segala Raja.. hahaha.. Tapi bener percuma kalo nemu yang kaya tapi gak mau kerja.. (apalagi kalo cuman pura-pura kaya, udah jatuh ketimpa tangga namanya!)
5. Cari tahulah segala tentang dia
Cari tahu langsung dengan dia.. Jangan dari orang lain.. Beritahulah kepadanya tentang anda, kalau perlu masa lalu anda.. Cari tahulah tentang segala "Dirty Laundry"nya.. Karena lebih baik tahu dari masing-masing pribadi, daripada disembunyikan dan tahu dari orang lain karena akan meledak di kemudian hari.. Dalam hal ini aku kecolongan.. Aku bukan tipe orang yang complicate the past, hingga suatu hari aku mendengar cerita miring dari orang lain.. yang waktu itu aku simpen aja sampai menikah.. nah yang namanya udah rumah tangga kan pasti pernah bete, jadi waktu bete itu aku lontarin cerita miring itu ke suami.. Dan ternyata.. semua itu fitnah! Banyak orang yang mungkin tidak suka melihat kalian bahagia sodara sodara.. Jadi bawalah payung sebelum hujan.. Sejak itu, aku dan suami masing masing udah bongkar semua Dirty Laundry.. Saat sepasang kekasih udah saling menerima satu dengan yang lain.. semua beres.. Jika memang ada hal yang tidak bisa anda terima dan anda sudah tau itu sebelum menikah, kan anda bisa mundur daripada sudah terlanjur menikah ternyata anda kecewa seumur hidup..
6. Carilah jodoh di mana saja
Jangan pernah membatasi kuasa Tuhan.. Jodoh bisa datang dari lingkungan nyata, juga bisa datang dari dunia maya (bukan dunia lain lho ya!).. Bisa ketemu di pesta, bisa ketemu di kantin.. di mana saja.. Karena itulah jangan menutup diri.. Berkenalanlah dengan siapa saja, tetapi haruslah tetap waspada karena banyak orang jahat zaman sekarang ini.. Jika anda belum mengenal benar, lebih baik bawa kendaraan sendiri dan bertemulah di tempat yang ramai pengunjung.. Jangan mau bertemu di tempat sepi.. Dulunya aku termasuk orang yang sombong kalau diajak kenalan dengan lawan jenis.. Waktu itu aku yakin sekali kalau jodoh itu adanya ya di lingkungan sekitar aja.. Tapi ternyata aku salah.. :)
7. Carilah yang menghargai anda
Jika orang itu menghargai anda, dia tidak akan meminta hubungan intim sebelum menikah.. Dia akan menjaga miliknya yang paling berharga untuk calon istrinya meskipun keperjakaan itu tak berbekas.. Jika ada pria yang meminta jatah pada anda sebelum menikah, segera tinggalkan saja..
Jagalah milik anda yang paling berharga hanya untuk suami.. Karena pria yang tidak perjaka pun biasanya tetap mencari perawan.. Tetapi bila sudah terlanjur terjadi sebelum anda membaca tulisan ini, maka jujurlah padanya sebelum menikah.. Jika dia tidak bisa menerima ya sudah.. jodoh anda pasti mau menerima kejujuran itu meskipun pahit..
8. Carilah jawabannya di dalam hati anda
Tanyalah pada diri anda sendiri tentang pacar anda yang sekarang, apakah anda sudah mantap menjadikannya teman seumur hidup? Jangan karena eman eman dengan hubungan pacaran yang udah lamaaa padahal anda tahu kalau pacar anda calon pelaku KDRT, atau calon bapak rumah tangga yang menyerahkan tanggung jawab keuangan ke anda seluruhnya.. Lebih baik putus pacaran daripada putus tunangan, atau bahkan putus hubungan pernikahan karena Tuhan membenci perceraian.. Bila memang anda sudah mantap dan poin poin di atas telah terpenuhi, maka segeralah lanjutkan ke jenjang pernikahan.. yang pasti, jangan cinta buta ya.. cukup cinta buta pada masa pacaran saja, tapi jangan sampai terjadi di pemilihan jodoh yang sebenarnya! Just for our better future :)
Demikianlah saran dariku sodara sodara.. Aku sadar kok kalau usia pernikahanku belum tua, bahkan masih tahap pemula.. Aku pun masih terus berdoa setiap harinya, agar Tuhan melindungi keluarga kecilku dari segala hal jahat dan marabahaya.. Semoga Tuhan menjaga dan menyertai pernikahan kudus kami sampai tua.. Amin :)
Written by: Anita (17-08-2014)
Comments
Post a Comment