Sudah ada yang pernah dengar tentang No Poo? Keramas tanpa shampoo.. Yang pasti aku bukanlah orang pertama yang melakukan No Poo ini di Indonesia, karena aku udah pernah nemu artikel no poo, seperti di sini contohnya (pada artikel ini penulis melakukan low poo, yaitu keramas tanpa shampoo, tetapi masih memakai conditioner) atau di sini juga ada (kalo yang ini kayaknya si penulis suka meracik bahan bahan go green)..
Nah, pada postingan ini aku mau menceritakan pengalamanku melakukan no poo, beserta foto foto pembandingnya..
Perjalanan melakukan no poo ini berawal dari masalah kerontokan rambutku.. Yah, aku dilahirkan dengan rambut yang tidak selebat mamaku, atau suamiku.. Rambutku bentuknya tipis tipis, lemes, kalau potong model sebahu gampang "njepat".. Sudah beberapa tahun terakhir mengalami kerontokan, lalu aku pakai shampoo pantene anti hairfall untuk mengurangi kerontokan.. Tadinya aku pakai 2 hari sekali, sampai akhirnya aku menikah.. Nah suamiku paling nggak suka bau rambut apek (tapi mana bisa, wong sejak menikah aku bukan kerja kantoran lagi, kerjaanku terkena dampak langsung dari jalan raya, jadinya bau jalan raya tiap hari).. Jadinya sejak menikah pun aku keramas setiap sore hari, biar waktu malam tiba, rambutku wangi hohohoho..
Ternyata itu adalah awal dari kesalahan perawatan rambut buatku.. Aku dilahirkan dengan kulit yang sensitif (dan kayaknya ini nurun ke kondisi kulit anakku, Jose Sidney Sinardianto).. Kulit wajah kalau terkena kotor gampang jerawatan (hiks), kulit jari tangan, terutama tangan kanan kalo kena detergen, sabun cuci piring, logam, bisa melepuh dan pecah pecah (jadi harus pakai sarung tangan kalo mau pegang benda benda itu).. Dan akhirnya puncaknya beberapa bulan sesudah melahirkan, ketika rambutku sudah kebal dengan pantene anti hairfall disertai dengan gejolak hormon ibu menyusui, akhirnya rambutku pun rontok serontok-rontoknya.. Di kasur, di bantal, di lantai, semuanya dijatuhi oleh helai helai rambutku.. Aku kan kuatir juga, rambut gak seberapa tebal kok rontok parah.. Mamaku juga mulai menyuruhku ke dokter kulit untuk mengobati kulit kepalaku, katanya rambutku udah kaya "sapu mbrodol", daripada jadi gundul.. Aaaggh, dokter kulit kan mahaaall! Akhirnya aku pun googling cara mengatasi rambut rontok.. Nah ketemulah cara no poo ini, lebih banyak ditemukan di artikel berbahasa inggris sebenernya.. Karena murah meriah dan aku juga nganggur di rumah.. hihihihihi.. jadi kayaknya patut dicoba.. Maka mulailah perjalanan no poo-ku ini..
Oya sebelum memulai no poo aku potong rambut dulu karena udah rontok parah dan supaya gak ribet.. "Could u please stop this selfie, mama.. I'm not in a good mood" hehe.. Jose lagi malas diajak foto.. Nguap melulu..
No poo ada 3 jenis, yaitu: nggak pakai shampoo tapi pakai conditioner, nggak pakai shampoo tapi pakai bahan natural seperti cuka apel, baking soda, madu atau lain lain, dan nggak pakai shampoo sama sekali cuman air ajah.. Aku pilih yang tengah-tengah aja yaitu shampoo diganti dengan bahan natural, karena kalo air aja baunya gak sedep soalnya di rumahku ini kan pakai air tanah asli.. hohohoho.. Dan inilah perkembangannya dari minggu ke minggu berikutnya..
Ini minggu pertamaku ber- no poo, setelah mencuci bersih rambut terakhir kalinya dengan pantene anti hairfall dan diakhiri dengan natur hair tonic ginseng.. Aku memutuskan untuk bertahan beberapa hari pakai air biasa saja dulu sampai agak kotor, lalu di akhir minggu pertama aku keramas pakai potongan lidah buaya, dan tampaknya kurang bersih bilasnya, itu ada potongan lidah buaya dikit di sebelah kiri hehehe..
Week 1 - Kondisi rambut: masih terasa nggak kotor amat, jelas berminyak di dekat akar rambut, masih kusam, rontok berkurang dikit
Minggu kedua, udah nggak bisa lagi pakai air biasa, harus keramas setidaknya dua hari sekali dengan bahan natural.. Kalau nggak tertahankan ya diselingi dengan keramas air biasa saja.. Oh ya, di minggu ini aku udah beli baking soda dan cuka apel (yang ternyata berguna untuk menanggulangi cradle cap pada bayi).. Jadi untuk membersihkan rambutku, aku campurin setengah sendok teh baking soda dengan seperempat gelas air, dan sesendok cuka apel dengan separuh botol air mineral.. Pembasuhan rambut dengan baking soda dan cuka apel ini aku pakai seminggu sekali aja, keramas yang lainnya aku pakai teh yang udah didiamkan semalam atau air dicampur madu.. Buat yang suka nge-teh pagi pakai kantong teh, seduhan kedua dibuat keramas aja daripada dibuang, lumayan didiemin aja lama lama item juga kok airnya, bisa untuk keramas keesokan harinya daripada pakai kantong teh baru..
Week 2 - kondisi rambut: jelek, menyebalkan, berminyak, sulit disisir karena lengket..
Di minggu ketiga ini rambutku tetep jelek, beberapa hari sekali aku sisir dalam kondisi kering dengan sisir bergigi renggang.. Mulai terasa seperti ada wax lilin yang nggembol di rambut, atau seperti ada "malam" mainan anak-anak zaman dulu (kalo zaman sekarang pada masih main "malam" atau udah beralih ke play-doh ya??) Tapi waktu difoto kayaknya lebih mending daripada yang minggu kedua.. Keramasnya tetep ya pakai baking soda buat di daerah akar rambut aja, dan cuka apel buat di ujung akhiran rambut karena baking soda bersifat mengeringkan minyak, dan cuka apel bersifat melembabkan ujung rambut..
Week 3 - kondisi rambut: tetap belum memuaskan, makin terasa lengket terutama kalo dipegang, karena lengket itu banyak debu dan kotoran yang ikut nempel, jadi ada warna putih putih yang kuyakini BUKAN ketombe karena aku nggak ketombean sebelumnya..
Nahhh ini dia hasil yang aku tunggu tunggu.. Di akhir minggu keempat ini rambutku menunjukkan perubahan berarti.. Meskipun masih feel waxy tetapi aku cukup senang dengan hasilnya sekarang.. Suamiku pun bilang rambutnya kok makin hitam cerah dan semirannya pun kelihatan cerah..
Di minggu ini juga aku menemukan biang kerok penyebab rambutku terasa seperti ditempeli "malam".. Memang ada kotoran yang membuat sisirku jadi berwarna kehitaman, setelah dibersihkan dengan cotton bud, terlihatlah si "malam" itu.. Gak jelas apakah itu.. BOLOT??! Yaikzzz.. Setelah itu aku jadi rajin banget membersihkan sisir pakai sikat gigi bekas dan sabun dettol setelah habis sisiran..
Week 4 - kondisi rambut: mulai memuaskan, mulai lebih lembut, mulai bisa membersihkan kotoran penyebab lengket itu dengan menyisir rambut, tapi jangan tiap hari jugalah, beberapa hari sekali aja pas kondisi kering, selain itu disisir pakai tangan saja..
Week 5 - Tak terasa udah masuk minggu kelima hehehe.. Kondisi rambutku yah.. bisa dilihat aja di foto.. Semua puas, tak ada complain dari suami soal bau rambut karena emang nggak ada baunya.. Meskipun pakai baking soda dan cuka apel, rambutpun nggak kecut.. Tapi jangan pakai cuka dapur biasa loh ya.. Selain itu kalau pakai teh keramasnya juga harus bersih, karena kalo nggak, bisa bau teh basi.. Ya kuncinya cuman keramas yang bersih lah, and bilas pakai air.. Kayaknya kalo PDAM nya bagus, enak air PDAM, karena kalo pakai air sumur ato air tanah, kan ada bau khas-nya gitu..
Di minggu keenam ini aku pun memutuskan untuk putus hubungan dengan shampoo aja lah ya, kalo bisa selamanya kayak gini sih bagussss.. Uang buat beli shampoo bisa dibuat uang untuk hiburan lain hehehe..
Week 6 - kondisi rambut: bagus, rontok berkurang banget (cuman rontok di sisir karena masih ada wax), bangun tidur cukup disisir jari ya seperti foto di atas.. Nggak bau, buktinya anakku terlihat ceria dekat rambutku, sama sekali nggak jijik kan hehehe..
Nah demikianlah cerita tentang perjalanan no poo beserta foto pembuktiannya.. Saranku buat ibu rumah tangga atau yang kerja di rumah bisa mencoba, buat yang kantoran pun gak pa-pa kalau mau coba, hanya di awal awal minggu (sebelum sebulan penuh), rajin rajin kuncir kuda saja atau dicepol, atau diapain lah pokonya buat penutupi kekucelan itu.. Being no poo, going eco-friendly, just for our better future! :)
Written by: Anita (04-09-2014)
UPDATE 18-10-2014
Setelah saat ini aku tinggal di Melbourne, harus diakui kalau air disini buat mandi hampir sama kayak keramas dengan air mineral.. Jadi rambut menjadi lebih halus daripada waktu aku keramas tanpa shampoo pakai air tanah Indonesia yang cenderung rada berbau tanah dan agak lengket (sorry).. Jadi mungkin keramas tanpa shampoo ini lebih cocok buat diterapkan di luar negeri, guys..
Makasih ya untuk artikelnya, saya juga mau beralih jadi no poo-er lah hehe, udah kepikiran sih dan semakin yakin sekarang
ReplyDeleteHi Herlina.. sama2.. makasih juga udah sempetin baca blog ku.. no poo-nya dicoba dulu beberapa minggu (atau bulan) sampai udah gak rontok lagi.. setelah itu kalo emang gak tahan tanpa shampoo krn udara panas, bisa dilanjut pakai shampoo yg no detergen seminggu max 2x..
ReplyDeleteuntuk selanjutnya berapa kali seminggu kita perlu keramas?
ReplyDeletethanks yaa
Hai.. seminggu dua kali aja cukup koq.. thanks juga udah mampir ke blog ini.. :)
DeleteWell sdh setahun lebih menjalani Noo Poo,, keramasan pake bahan natural such lidah buaya,, jeruk nipis,, telor+madu,, teh basi,, alpukat+madu (klo bikinnya kebanyakan bisa buat selai roti, hahaha,,,),, kopi,, cokelat,,, seminggu paling 2 kali keramasan,,
ReplyDeleteHasilnya rambut jd lebih hitam,, kilaunya gak kalah sama iklan shampo,, numbuhnya gila2an,, setahun rambut sdh lewat sebahu,, dr yg awalnya potong rambut standartnya cowok2 kantoran,,
Cuman problem rambut yg rontok yg masih jd masalah,, ada masukan kah?
Hai Mas Danu.. coba di tes kerontokkan rambutnya masih tergolong normal nggak.. Cara tes: coba genggam sekitar 60 helai rambut lalu ditarik.. kalo yang rontok kira kira 6 rambut (10%), artinya masih normal karena mayoritas rambut manusia terdiri dari 90% rambut sehat dan 10% rambut yang sudah waktunya istirahat dan ganti rambut baru.. Kalo dari tes 60 rambut itu rontoknya 15 rambut lebih mendingan ke dokter krn masalahnya serius dan rawan kebotakkan.. Semoga jawaban saya membantu mas Danu ya..
ReplyDeleteMakasih,,, saya coba dl,,
DeletePengencoba pake ginseng tp blom sempat,, khasiatnya kan menguatkan akar rambut salahsatunya
Wah boleh mas kalo punya ginseng, mantap! :)
DeleteSy udh melewati 4 minggu no poo. Keramas 2-3hari sekali gonta ganti pakai madu/ teh hijau basi /teh hitam basi/ Conditioner only/ Castille soap +acv. Tp ga ada yg bikin sy puas dgn hasilnya. Sy punya rambut yg kering dan mengembang, lurus tp galurus2 amat, tapi dibilang bergelombang jg bukan. Ga jelas gt deh. Setelah no poo rambut lbh lembab tp tetep aja mengembang dan lbh wavy. Lebih bervolume dan agak lengket tp tetap bisa disisir. Pertanyaan saya, apakah efek lengket2 ini terus berlangsung? Atau nantinya akan hilang? Udh 4 minggu kok msh gini? Sy ga pgn balik ke Shampoo tp bingung aja hrs pakai apa utk dapetin rambut sehat, enak disentuh dan enak dilihat. Mohon masukannya ya.. Makasih..
ReplyDeleteHai mba Frederika.. kalau air rumah pakai air tanah/sumur, agak susah hilangin lengketnya karena dari air. Kalau emang perlu kran airnya diberi filter atau kain furing supaya yang keluar bener bener air bersih.. kalau ada sikat rambut atau sisir sikat, rambutnya dibersihin pakai sikat saja, nanti penyebab lengketnya keluar di sisir (seperti foto di atas)
DeleteSy udh melewati 4 minggu no poo. Keramas 2-3hari sekali gonta ganti pakai madu/ teh hijau basi /teh hitam basi/ Conditioner only/ Castille soap +acv. Tp ga ada yg bikin sy puas dgn hasilnya. Sy punya rambut yg kering dan mengembang, lurus tp galurus2 amat, tapi dibilang bergelombang jg bukan. Ga jelas gt deh. Setelah no poo rambut lbh lembab tp tetep aja mengembang dan lbh wavy. Lebih bervolume dan agak lengket tp tetap bisa disisir. Pertanyaan saya, apakah efek lengket2 ini terus berlangsung? Atau nantinya akan hilang? Udh 4 minggu kok msh gini? Sy ga pgn balik ke Shampoo tp bingung aja hrs pakai apa utk dapetin rambut sehat, enak disentuh dan enak dilihat. Mohon masukannya ya.. Makasih..
ReplyDelete