Skip to main content

Happy Birthday My Husband and Son!

Happy birthday 2 orang yang paling aq cintai.. Di tahun 2016 ini untuk pertama kalinya suamiku merayakan ulang tahun bersama dengan anakku.. Tanggal ultah mereka emang berdekatan, Ivan (suami) ultah tanggal 17 Maret, sedangkan Jose ultah tanggal 20 Maret. Sayangnya waktu Jose ultah pertama tahun lalu, kami masih tinggal terpisah. Jadi tahun ini officially mereka merayakan ultah yang benar benar barengan! :)




Nah, daripada membicarakan tentang serba serbi ulang tahun dan hura hura seperti yang biasanya aq tulis (yang kebanyakan juga kurang bermanfaat untuk dibaca orang awam), kali ini aq mau menuliskan tentang perkembangan anak usia 2 tahun, khususnya si Jose ini. Ini merupakan salah satu wujud syukur karena tahun lalu aq dan suami sudah melewatkan satu tahun milestone anak kami, jadinya sama sekali nggak punya catatan resmi selain "Jose sudah bisa jalan di bulan Juni 2015" kemarin.

Perkembangan anak usia 2 tahun menurut pengalaman pribadiku sih cukup pesat jika dibandingkan dengan perkembangan anak umur 1 tahun. Berikut ini adalah breakdown apa saja perkembangannya...

Jose, di usia 2 tahun sekarang sudah bisa:

1) BICARA

Kenapa BICARA ini aq beri huruf BESAR?? Karena dulunya Jose ini rada mengkhawatirkan, jujur saja hehehe.. Di usia 1,5 tahun kalo namanya dipanggil, nggak ada respon. Kalo mau sesuatu cuman bisa ngomong "ah ah.. uh uh..", kalo nggak setuju, bisanya cuman bisa teriak.. "Aaaaahhh!" begitu. Khawatir nggak?? Pastinya khawatir. Waktu itu Pho-pho nya menanyakan tentang hal ini ke dokter dan dokter cuman bilang "Tunggu dulu.." atau "Kalo berkenan, coba diperiksakan ke specialis THT, khususnya TELINGA, supaya diperiksa apa sebenernya anak ini punya problem pendengaran.  Saya yang kerjanya sebagai Early Childhood and Primary School Educator Assistant, cuman bisa miris dengernya karena anak orang lain aq ajarin sampai pinter, sedangkan anak sendiri nggak bisa bicara. Sedih kan.. Puji Tuhan waktu bulan Desember kami officially berkumpul bersama dan aq ajarin banyak banget kosa kata dalam Bahasa Indonesia. Ya, aq maunya Jose bisa bicara dengan bahasa ibu, bukan bahasa Inggris seperti yang orang orang kira ke aq haha.. Gatau kenapa aq dari dulu agak disagree dengan ortu yang cuma mau anaknya bicara bahasa Inggris padahal ortunya fasih bahasa indo.. Menurut aq, bisa bicara banyak bahasa itu sangat menguntungkan dan terutama kalo sama anak, akan lebih enak kalo si anak lancar bahasa Indo daripada ngomong kudu pakai bahasa asing.. Terlepas nantinya kita bakal tinggal di mana menetapnya, yang penting sekarang aq ajarkan bahasa Indonesia dulu.
Sekarang, Jose udah tau siapa namanya dan bisa menjawab beberapa pertanyaan, seperti:
"Namanya siapa?" -- Joci...
"Umurnya berapa?" -- Dua
Jadi kesimpulan dari aq pribadi, kalo ada anak di bawah 2 tahun dipanggil nggak noleh dan belum bisa ngomong itu belum tentu ada sesuatu yang "salah". Yang salah mungkin justru karena waktu kecil, Jose ini punya tiga panggilan sekaligus.. Saya dan suami manggilnya "Ho-se" (pelafalan Jose yang seharusnya), pho-pho manggilnya "Rung-Rung" (nama Chinese), sedangkan keluarga dari suami manggilnya "JOS". Akhirnya kami memutuskan jalan tengahnya dengan memanggil Jose sesuai dengan pelafalan Bahasa Indonesia dan cuma dipanggil dalam 1 nama supaya si anak nggak bingung.. Dan ternyata berhasil :)

2) Bernyanyi

Ini juga sesuatu yang aneh tapi nyata, padahal waktu kecil aq jarang banget mau nyanyi nyanyi, apalagi papanya yang sampe gedhe juga nggak bisa nyanyi. Jose ini sekarang suka banget nyanyi.

Lagu kesukaan: Cicak di dinding, Tik tik bunyi hujan, Naik naik ke puncak gunung, Nina bobo.
Lagu yang nggak disuka: Trilili.. lililililili.. (Burung kutilang berbunyi)

Kadang nggak ada angin, nggak ada hujan tiba tiba nyanyi.. Semoga besok kalo besar suaranya bagus ya nak, bisa jadi penyanyi hahaha..

3) Jadi orang yang super friendly

Jose ini nggak terlalu kuat sense "Stranger Danger"-nya, jadi sama siapa aja dia gampang kenal. Suka senyum dan nggak takut sama orang.
Keuntungan dari sifat ini sih, dia bisa cepet banget nempel Mama Papa-nya meskipun sempet tinggal sama Pho pho-nya agak lama. Tapi sebagai ortu, kami harus bener bener ketat ngawasinnya, karena anak ini gampang kenal orang sih..
Dia juga nggak punya "Separation Anxiety", yang biasanya kalo anak anak masih dibawah 3 tahun itu mesti lengket sama salah satu anggota keluarganya, misalnya sama pho-pho yang sudah jadi primary caregiver-nya selama 1 tahun'an. Nyatanya anak ini oke oke aja kalo nggak sama pho-pho. Hmmmm... nggak tau deh..

4) Suka banget jalan jalan

Sifat super friendly Jose ini makin lengkap dengan hobinya yang satu ini: Jalan jalan.. Nggak betah di rumah. "Gen" suka jalan jalan ini adanya cuman dari Makco-nya (neneknya Ivan yang masih hidup) atau dari almarhum Kong-kong nya (almarhum papaku).
Kalo udah jalan jalan, anak ini nggak ada capeknya.
Beda dengan mama dan papanya yang suka di rumah, apalagi pho pho nya yang "mendingan tidur daripada jalan jalan". Ini anak nggak suka kalo disuruh tidur dan semangat banget kalo jalan jalan.
Semoga waktu besar nanti nggak suka kelayapan ya nak.. Memang anak ini butuh bimbingan lebih..

5) Suka listrik dan pertukangan

Jose punya special interest dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan "electricity", semacam: "lampu, listrik (stop kontak / saklar). Jadi kita harus selalu mengawasi dan menghindarkan dia dari utak atik stop kontak yang aktif, dan untuk menyalurkan rasa tertariknya sama stop kontak, biasanya aq beri stop kontak kosongan yang nggak dialiri listrik dan charger. Dia bisa betah main hal-hal beginian.
Selain listrik, palu, paku, obeng dan segala macam bentuk perbaikan juga menarik buat dia. Yang bikin pusing, dia nggak mau kalau dikasih palu mainan.. maunya semuanya yang asli..
Semoga nanti kalo besar jadi engineer handal ya Jose!

Nah, demikianlah daftar perkembangan Jose sebagai penanda usianya yang ke-2. Mama dan Papa sayang banget sama Jose. Jadi anak baik dan takut akan Tuhan ya.. Mama dan papa akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kamu.. Just for our better future!


Written by: Anita (21-03-2016)

Comments

Popular posts from this blog

Jose's Birth Story

Hai.. Sebenarnya anakku Jose ini udah lahir sejak bulan Maret 2014, tapi karena aku baru tertarik buat nge-blog sekarang, jadinya aku baru nulis sekarang deh.. hehehe.. Oke, kita mulai ceritanya dari waktu Jose masih berupa benih di dalam kantong rahim.. Waktu itu bulan Agustus 2013, udah setengah taon lebih aku married and belum dikasih momongan.. Waktu itu aku iseng buat test pack soalnya aku merasakan gejala mens sejak seminggu yang lalu tapi nggak keluar keluar mens-nya.. Sempat ada bercak di CD tapi tetep aja aku tunggu berhari hari juga enggak bocor.. Akhirnya waktu itu hari sabtu, aku test deh pagi-pagi.. Pikirku sekalian mumpung sabtu, kalo hasilnya positif, bisa langsung ke dokter.. Aaaand.. Jeng jeng!! Dua garis lohhh sodara .. :) Aduh seneng donk ya.. langsung waktu itu aku kasih tau suami yang barusan bangun tidur.. waktu itu dia masih setengah percaya nggak percaya, akhirnya kami putuskan untuk USG hari itu juga ke Siloam Surabaya.. Dan ternyata aku hamil 4 minggu hihi...

Akhirnya kami jadi Permanent Resident Australia

Akhirnyaaaa… Kami sekeluarga mendapatkan permanent residency dari Pemerintah Australia. Satu lagi mujizat Tuhan yang terbesar dalam hidupku. Perjalanan kami untuk mendapatkan PR Australia ini cukup panjang dan berkelok kelok dan dengan kuasa Tuhan, DIA membuat segala sesuatunya indah pada waktuNya. Berawal dari perbincangan saya dengan teman semasa kuliah dulu di tahun 2014, saya dan suami bertekad untuk mendapatkan permanent residency ini. Dan langkah yang kami ambil sebenarnya sangat ekstrem. Saat itu saya sedang hamil Jose. Di bulan ke 7 kehamilan saya, saya mencoba mendaftar di salah satu Institute di Melbourne dan akhirnya diterima di sana. Kami menjual aset kami yang ada di Indonesia untuk terbang ke Melbourne dan memulai hidup sebagai student di sana. Dengan berat hati karena pemegang Student Visa Australia tidak bisa mendapatkan fasilitas Childcare yang harganya bisa mencapai 700ribu rupiah / 60-70 AUD per hari maka kami pun meninggalkan anak kami yang masih bayi yang saat...

Ikatan batin anak dan orang tua yang tinggal terpisah

Setelah 6 bulan nggak pulang ke Indonesia, akhirnya saya pulang juga tanggal 11 April kemarin buat ambil beberapa dokumen, having quality time dengan anak yang harus sementara saya titipkan ke mama dan sekaligus buat merayakan ultah mama. Setelah sekian lama saya bersama suami merantau ke Melbourne dan study disana, ada banyak suka dukanya. Sukanya adalah kami merasa bersyukur bisa merasakan pengalaman yang (mungkin) belum tentu dirasakan oleh orang lain, atau mungkin ada beberapa orang yang sangat ingin merantau dan menimba ilmu di negeri Kangguru tapi belum mendapat pencerahan (seperti saya dulu karena keinginan ini baru tercapai setelah saya menikah dan punya anak). Dukanya.. tentu bisa ditebak! Berpisah dengan anak untuk bekerja dan belajar di sana itu bisa jadi "cemoohan" beberapa orang. Banyak sekali orang yang ketemu dan tau bahwa kami sudah punya anak langsung memberikan judgement " How can you do that??" dan tentu saja itu tidak bisa saya artikan sebagai p...