Skip to main content

Berdoa dan Berpuasa dalam Kristen

Hello everyone.. Kali ini saya mau memposting blog tentang doa dan puasa dalam Kristen.. Kedengarannya rohani sekali ya.. Saya akui saya memang belum sempurna dalam Kristen, masih banyak kekurangan saya yang terkadang membuat Tuhan berduka.. Bagi orang orang yang mengenal saya juga tahu bahwa kadang saya masih mudah emosi dan susah memaafkan, kadang egois, kurang care dan lain lain.. Tapi dalam kesempatan kali ini, saya ingin membagikan pengalaman saya tentang berdoa dan berpuasa.. Bagi yang ingin lanjut membaca, boleh dibaca.. bagi yang kurang berkenan, saya juga tidak memaksa untuk membaca.. hehehe..

Waktu saya masih kerja di kantor di Surabaya, saya pernah melakoni puasa, tapi nggak penuh.. Waktu itu karena gereja saya mengadakan waktu puasa yang bertepatan dengan puasanya Islam, jadinya rekan rekan kerja saya yang Muslim pada tanya.. loh emang kristen ada puasa??
Ya.. ada donk! Dan setahu saya juga, nggak ada waktu baku untuk puasa kristen, biasanya waktunya sama dengan yang ditentukan masing masing gereja.. Ada teman saya yang kristen atau katolik, berpuasanya di saat mendekati paskah.. Saat itu sekitar tahun 2011 atau 2012, saya berpuasanya ikut dengan gereja calon suami saya (waktu itu masih belom nikah), yaitu mengikuti jadwal puasa di GAB Jombang (tiap tahun selalu diadakan 40 hari di sekitar bulan Ramadhan)..

Sepengetahuan saya, ada beberapa jenis puasa dalam Kristen, yaitu:

1. Puasa sebagian

Puasa sebagian ini adalah puasa untuk hal yang kita sukai.. Jadi hanya tidak memakan/melakukan hal yang kita sukai dalam waktu tertentu.. Saya pernah melakoni puasa ini waktu SMP, yaitu tidak memakan makanan sedap (alias daging karena aku suka daging!). Puasa ini seperti puasa Nabi Daniel saat berkabung 3 minggu dan tidak memakan makanan sedap..
Cuma pernah melakoni puasa jenis ini 1x saja, ya waktu SMP itu, dan mau melakoni lagi waktu sudah kantoran dengan tidak makan nasi.. Jadi puasa daging dan nasi tapi malah diketawain.. Katanya sama aja nggak puasa, nanggung! Yah entahlah.. mungkin pemahamanku salah untuk yang satu ini.. Correct me if i'm wrong (CMIIW), please..

2. Puasa yang biasa

Puasa ini adalah puasa yang umum bagi semua orang, yaitu tidak makan dalam jangka waktu tertentu dalam satu hari. Sebagian orang kristen ada yang hanya berpantang makan, tetapi tidak berpantang minum air putih. Dalam hal ini, saya mengikuti puasa yang umum bagi rakyat Indonesia yaitu tidak makan dan tidak minum air. Kali pertama melakoni puasa ini di tahun 2011, tetapi waktu itu tidak tuntas juga. Gereja mengadakan puasa ini selama 40 hari, saya hanya bisa menuntaskan nggak sampai separuhnya..

3. Puasa penuh

Puasa ini adalah bentuk paling extreme karena hanya boleh minum air dan tidak makan sama sekali.. Di alkitab, Tuhan Yesus pernah melakoni puasa jenis ini.. Selain itu, ada juga puasa tidak makan dan tidak minum sama sekali, pernah dilakoni oleh Ester selama 3 hari 3 malam.. Sepertinya jenis puasa ini hanya orang orang tertentu yang dapat melakukannya..

Nah, fungsi dari berpuasa bagi umat Kristen ini adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan atau ada juga yang berpuasa untuk mendoakan sesuatu, karena terkadang dengan berdoa saja kurang cukup, perlu dibarengi dengan berpuasa untuk menunjukkan kesungguhan kita.. Jadi fungsi puasa kristen ini bukanlah untuk penebusan kesalahan ataupun turut merasakan penderitaan karena bagi umat Kristen, yang bisa menyucikan kita dari dosa adalah darah dan salib Kristus, bukan dengan diri kita sendiri..

Ada satu cerita yang ingin saya sharingkan, yaitu di tahun 2013 saya ikut berpuasa bersama dengan gereja Jombang, saat itu saya menuliskan 3 permintaan dibarengi dengan doa puasa.. Yang pertama saya tulis adalah segera diberi anak, yang kedua adalah dipilihkan jalan untuk pekerjaan (karena setelah menikah saya hanya bantu bantu suami saja, tidak punya pekerjaan untuk pegangan masa depan secara mandiri), dan yang ketiga adalah minta agar saya bisa lepas dari segala kepahitan yang masih tersisa. 
Sebulan setelah berpuasa (meskipun nggak tuntas juga), saya positif hamil..3 bulan setelah berpuasa ada teman saya dari Australia yang merekomendasikan kami untuk mencari peruntungan dan menimba ilmu disana untuk masa depan kami, dan bulan bulan berikutnya hingga hari ini, saya masih berada dalam proses mengikis segala kepahitan dalam hidup saya.. 

Jadi teman teman sekalian, puasa dalam Kristen memang bukan sebuah kewajiban yang HARUS dilakukan, tetapi alangkah lebih baik jika kita mampu, kita bisa mencoba memulainya.. Saya juga bukanlah orang yang patut dijadikan panutan dalam berpuasa, jujur saja kalau puasa sampai tuntas dan nggak bolong blas itu belum pernah saya lakukan.. Tapi mujizat Tuhan sudah pernah saya rasakan.. Bukan hanya dengan mendengar cerita orang lain saja.. 

Saat ini, saya ikut Ensample Church Melbourne dan mereka sedang mengadakan program 21 hari berpuasa.. Setelah tahun lalu saya tidak ikut puasa karena sedang menyusui, sekarang tahun ini saya ikut lagi.. Lucunya, waktu saya bingung mau pakai foto apa untuk postingan kali ini, saya iseng search ensample church di google, eh malah nemu foto ini! 
Foto ini saya ambil dari google, minta ijin ya "buset.com"

Kenapa saya comot foto ini? Karena.. yang dibelakang Pak Pendeta itu saya sodara sodara, bukan penampakan! Cuman kelihatan seperempat badan saja dan saya beri lingkaran merah, buat kenang kenangan hehehe..

Ya sudah, intinya dari postingan saya ini buat rekan rekan Nasrani, bila ada keinginan yang belum kesampaian, mungkin Tuhan ingin kalian untuk turut berdoa dan berpuasa, agar kita semakin dekat dengan Tuhan. Apalah artinya kita ini kalo bukan karena Tuhan yang memberikan berkat dan kehidupan? Marilah hadapi segala tantangan hidup kita bersama dengan Tuhan.. Just for our better future!




Written by: Anita (26-01-2015)

Comments

Popular posts from this blog

Jose's Birth Story

Hai.. Sebenarnya anakku Jose ini udah lahir sejak bulan Maret 2014, tapi karena aku baru tertarik buat nge-blog sekarang, jadinya aku baru nulis sekarang deh.. hehehe.. Oke, kita mulai ceritanya dari waktu Jose masih berupa benih di dalam kantong rahim.. Waktu itu bulan Agustus 2013, udah setengah taon lebih aku married and belum dikasih momongan.. Waktu itu aku iseng buat test pack soalnya aku merasakan gejala mens sejak seminggu yang lalu tapi nggak keluar keluar mens-nya.. Sempat ada bercak di CD tapi tetep aja aku tunggu berhari hari juga enggak bocor.. Akhirnya waktu itu hari sabtu, aku test deh pagi-pagi.. Pikirku sekalian mumpung sabtu, kalo hasilnya positif, bisa langsung ke dokter.. Aaaand.. Jeng jeng!! Dua garis lohhh sodara .. :) Aduh seneng donk ya.. langsung waktu itu aku kasih tau suami yang barusan bangun tidur.. waktu itu dia masih setengah percaya nggak percaya, akhirnya kami putuskan untuk USG hari itu juga ke Siloam Surabaya.. Dan ternyata aku hamil 4 minggu hihi...

Akhirnya kami jadi Permanent Resident Australia

Akhirnyaaaa… Kami sekeluarga mendapatkan permanent residency dari Pemerintah Australia. Satu lagi mujizat Tuhan yang terbesar dalam hidupku. Perjalanan kami untuk mendapatkan PR Australia ini cukup panjang dan berkelok kelok dan dengan kuasa Tuhan, DIA membuat segala sesuatunya indah pada waktuNya. Berawal dari perbincangan saya dengan teman semasa kuliah dulu di tahun 2014, saya dan suami bertekad untuk mendapatkan permanent residency ini. Dan langkah yang kami ambil sebenarnya sangat ekstrem. Saat itu saya sedang hamil Jose. Di bulan ke 7 kehamilan saya, saya mencoba mendaftar di salah satu Institute di Melbourne dan akhirnya diterima di sana. Kami menjual aset kami yang ada di Indonesia untuk terbang ke Melbourne dan memulai hidup sebagai student di sana. Dengan berat hati karena pemegang Student Visa Australia tidak bisa mendapatkan fasilitas Childcare yang harganya bisa mencapai 700ribu rupiah / 60-70 AUD per hari maka kami pun meninggalkan anak kami yang masih bayi yang saat...

Ikatan batin anak dan orang tua yang tinggal terpisah

Setelah 6 bulan nggak pulang ke Indonesia, akhirnya saya pulang juga tanggal 11 April kemarin buat ambil beberapa dokumen, having quality time dengan anak yang harus sementara saya titipkan ke mama dan sekaligus buat merayakan ultah mama. Setelah sekian lama saya bersama suami merantau ke Melbourne dan study disana, ada banyak suka dukanya. Sukanya adalah kami merasa bersyukur bisa merasakan pengalaman yang (mungkin) belum tentu dirasakan oleh orang lain, atau mungkin ada beberapa orang yang sangat ingin merantau dan menimba ilmu di negeri Kangguru tapi belum mendapat pencerahan (seperti saya dulu karena keinginan ini baru tercapai setelah saya menikah dan punya anak). Dukanya.. tentu bisa ditebak! Berpisah dengan anak untuk bekerja dan belajar di sana itu bisa jadi "cemoohan" beberapa orang. Banyak sekali orang yang ketemu dan tau bahwa kami sudah punya anak langsung memberikan judgement " How can you do that??" dan tentu saja itu tidak bisa saya artikan sebagai p...