Skip to main content

Merry Christmas 2015 and Happy New Year 2016

Merry christmas everybody! Ada yang special di natal 2015 ini buat aq and keluarga.. hehehe.. Akhirnya kami berkumpul juga semuanya.. Jose sudah bergabung kembali di keluarga kami setelah 14 bulan kami berpisah karena bersekolah dan memperjuangkan PR di Australia..


Our family picture! 25.12.15


Merry Christmas 2015 from Jose


Akhirnya di akhir November 2015 kemarin aq dapat jawaban positive dari vetassess untuk skill assessment-ku.. Artinya, kalau aq bisa menembus test ielts yang equivalent 7.0 each band (dan bila Tuhan mengizinkan), aq bisa punya kesempatan untuk membawa keluargaku menjadi Permanent Resident di Australia.  Mendapatkan nilai equivalent 7.0 each band itu sama sekali nggak gampang lho.. Kapanhari aq sudah mencoba test yang setara ielts, yaitu PTE (dikarenakan kalau di Aussie, ielts itu menjadi semacam bisnis dan kurang fair katanya karena yang menilai adalah manusia, sedangkan kalau PTE yang menilai itu komputer), itupun di kesempatan pertama dengan si komputer aq nggak tembus hahahaha.. hanya 2 bidang yang tembus sedangkan 2 lainnya tidak, yang artinya ya harus mengulang semuanya lagi.. Nah, aq waktu itu cukup pede buat ambil test sehari sebelum ada Jose lagi, dengan pertimbangan, setelah ada Jose pasti aq ga punya waktu belajar intens.. Eh ternyata aq yang over PD.. ya sudah, berarti di tahun baru 2016 ini akan menjadi super menantang karena aq harus berusaha mendapatkan nilai itu dengan ada Jose yang lagi heboh hebohnya meng-explor dunia..

Pertama kali ketemu Jose setelah sekian lama berhubungan dengan skype tentunya menyenangkan.. seperti blog yang dulu aq tulis tentang Ikatan batin ibu dan anak, kali ini pun Jose sudah mau lengket di hari pertama bertemu aq dan Ivan. Hari hari pertama kami sangat excited dengan perkembangannya, yang dulu baru bisa duduk dan belum bisa berjalan, sekarang sudah lari lari dan manjat manjat nggak karuan.. Tetapi tidak bisa dipungkiri juga kalau Jose sekarang sudah sangat lengket dengan pho-pho (baca: bobo / nenek / mama saya) yang selama 14 bulan ini menjaganya.. Hari hari pertama kami lalui, hingga sekarang sudah 2 minggu kami bersama Jose dan pho-pho, barulah kami menyadari kalau anak kami yang berusia 21 bulan ini sekarang sudah bukan lagi bayi penurut yang "iya iya" saja seperti dulu.. Sekarang dia sudah toddler yang banyak maunya dan sudah bisa menunjukkan kemandiriannya untuk mengemukakan pendapat, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka. Nggak jarang dia juga berteriak, menangis, tantrum karena selama ini pho-pho terlalu sabar dan keluarga suami saya juga sangat memanjakannya karena Jose adalah cucu pertama dan buyut pertama di keluarga kami.. Di tahun baru 2016 inilah kami juga punya tantangan tersendiri: memoles anak kami dengan didikan yang lebih disiplin.. Syukurlah Tuhan membawa kami bersatu sebelum terlalu terlambat. Selama ini kami terlalu fokus mengejar mimpi untuk meraih pendidikan di luar negeri (saya), mengeruk dollar (kami berdua) dan menjalankan prinsip untuk berpisah sejenak mumpung anak masih bayi, yang penting kami bisa membuka pintu masa depan yang lebih cerah (sekali lagi, ini bila Tuhan setuju kami meraih PR dan tinggal menetap di Australia), yang tentunya juga kami harapkan bisa menjadi berkat buat keluarga suami juga, bukan hanya keluarga saya sendiri. Prinsip yang tentu sudah menjadi pro kontra di mana-mana karena ada banyak kekurangan, tetapi ada juga kelebihannya hehehe..

Di natal kali ini meskipun special tetapi tidak ada hura hura sama sekali.. Yang ada malah rasa sedikit galau di hatiku untuk menatap tahun baru 2016. Kami percaya tahun ini adalah Tahun Yobel, dimana semua tawanan dilepaskan, semua doa yang bila didoakan dengan "benar" akan dikabulkan.. Tetap saja saya cukup merinding karena kesempatan untuk PR ini hanya ada 2 kemungkinan: gagal atau berhasil. Meskipun saat ini sudah 50% berhasil karena saya sudah pegang hasil skill assessment, tetap saja saya juga harus goal di english test, dan dependent di atas umur 18 tahun harus menjalani english test juga.. Belum lagi tentang regulasi di Australia yang sering berubah ubah tergantung mood pemerintah..

Tahun 2016 ini kami serahkan kepada Tuhan Yesus, seperti mimpi saya di suatu hari di bulan Oktober 2015 tentang 2 korintus 5 "sebab kami hidup karena percaya, bukan karena melihat", dan juga seperti firman Tuhan yang selalu terngiang bagiku di kitab Yakobus 4:13 "Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akantinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.”
Kami selalu berdoa bila Tuhan berkehendak, maka rancangannya akan sempurna bagi kami, kami akan berjalan sesuai dengan kehendak Bapa, melalui segala rintangan yang ada di tahun 2016, kami akan serahkan seluruhnya di tangan Tuhan.

Di tahun baru ini juga, aq nggak tau bakalan bisa banyak nulis blog atau tidak, mengingat sekarang saja aq sempat sempatin nulis waktu Jose lagi tidur siang, belum lagi untuk persiapan tes dan pekerjan lain lain yang menyita waktu.. Jadinya, di kesempatan yang singkat ini aq mau mengucapkan "Merry Christmas 2015 and Happy New Year 2016", Damai Allah akan menyertai kita sekalian bila kita hidup berpegang kepada-Nya.. Just for our better future! :)



Written by: Anita (26.12.15)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jose's Birth Story

Hai.. Sebenarnya anakku Jose ini udah lahir sejak bulan Maret 2014, tapi karena aku baru tertarik buat nge-blog sekarang, jadinya aku baru nulis sekarang deh.. hehehe.. Oke, kita mulai ceritanya dari waktu Jose masih berupa benih di dalam kantong rahim.. Waktu itu bulan Agustus 2013, udah setengah taon lebih aku married and belum dikasih momongan.. Waktu itu aku iseng buat test pack soalnya aku merasakan gejala mens sejak seminggu yang lalu tapi nggak keluar keluar mens-nya.. Sempat ada bercak di CD tapi tetep aja aku tunggu berhari hari juga enggak bocor.. Akhirnya waktu itu hari sabtu, aku test deh pagi-pagi.. Pikirku sekalian mumpung sabtu, kalo hasilnya positif, bisa langsung ke dokter.. Aaaand.. Jeng jeng!! Dua garis lohhh sodara .. :) Aduh seneng donk ya.. langsung waktu itu aku kasih tau suami yang barusan bangun tidur.. waktu itu dia masih setengah percaya nggak percaya, akhirnya kami putuskan untuk USG hari itu juga ke Siloam Surabaya.. Dan ternyata aku hamil 4 minggu hihi...

Akhirnya kami jadi Permanent Resident Australia

Akhirnyaaaa… Kami sekeluarga mendapatkan permanent residency dari Pemerintah Australia. Satu lagi mujizat Tuhan yang terbesar dalam hidupku. Perjalanan kami untuk mendapatkan PR Australia ini cukup panjang dan berkelok kelok dan dengan kuasa Tuhan, DIA membuat segala sesuatunya indah pada waktuNya. Berawal dari perbincangan saya dengan teman semasa kuliah dulu di tahun 2014, saya dan suami bertekad untuk mendapatkan permanent residency ini. Dan langkah yang kami ambil sebenarnya sangat ekstrem. Saat itu saya sedang hamil Jose. Di bulan ke 7 kehamilan saya, saya mencoba mendaftar di salah satu Institute di Melbourne dan akhirnya diterima di sana. Kami menjual aset kami yang ada di Indonesia untuk terbang ke Melbourne dan memulai hidup sebagai student di sana. Dengan berat hati karena pemegang Student Visa Australia tidak bisa mendapatkan fasilitas Childcare yang harganya bisa mencapai 700ribu rupiah / 60-70 AUD per hari maka kami pun meninggalkan anak kami yang masih bayi yang saat...

Ikatan batin anak dan orang tua yang tinggal terpisah

Setelah 6 bulan nggak pulang ke Indonesia, akhirnya saya pulang juga tanggal 11 April kemarin buat ambil beberapa dokumen, having quality time dengan anak yang harus sementara saya titipkan ke mama dan sekaligus buat merayakan ultah mama. Setelah sekian lama saya bersama suami merantau ke Melbourne dan study disana, ada banyak suka dukanya. Sukanya adalah kami merasa bersyukur bisa merasakan pengalaman yang (mungkin) belum tentu dirasakan oleh orang lain, atau mungkin ada beberapa orang yang sangat ingin merantau dan menimba ilmu di negeri Kangguru tapi belum mendapat pencerahan (seperti saya dulu karena keinginan ini baru tercapai setelah saya menikah dan punya anak). Dukanya.. tentu bisa ditebak! Berpisah dengan anak untuk bekerja dan belajar di sana itu bisa jadi "cemoohan" beberapa orang. Banyak sekali orang yang ketemu dan tau bahwa kami sudah punya anak langsung memberikan judgement " How can you do that??" dan tentu saja itu tidak bisa saya artikan sebagai p...